Rabu, 22 Maret 2017

Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL)



Menurut Trianto (2013: 53), model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.
Arends (1997) dalam Jamil Suprihatiningrum (2013: 143) menyatakan the term teaching model refers to particular approach to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management system. Pendapat tersebut dapat diartikan istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu termasuk tujuan, sintaks, lingkungan dan system pengelolaannya.
Qoyce (1992) mendefinisikan model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran. Pembelajaran yang dimaksud disini termasuk penggunaan media pembelajaran secara umum, seperti buku-buku, film, computer, kurikulum dan lain-lain (Suyadi, 2013: 14).
Menurut Thomas (2000: 1) dalam jurnal A Review of Research on Project-Based Learning menyatakan Project-based learning is a model that organizes learning around projects. Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah suatu model pembelajaran yang melaksanakan pembelajaran dengan proyek. Disisi lain, Abdul Majid (2011: 207) berpendapat bahwa yang dimaksud proyek adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data.
Warsono dan Hariyanto (2012: 153) mendefinisikan secara sederhana pembelajaran berbasis proyek sebagai suatu pengajaran yang mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan siswa, atau dengan suatu proyek sekolah. Sementara itu Bransfor dan Stein (1993) mendefinisikan pembelajaran berbasis proyek sebagai pendekatan pengajaran yang komprehensif yang melibatkan siswa dalam kegiatan penyelidikan yang kooperatif dan berkelanjutan.  
Hal itu senada dengan pendapat Utomo Dananjaya (2013: 101) dimana dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa melaksanakan tugas melalui serangkaian aktivitas. Aktivitas pertama adalah mengamati dengan meghitung, mengukur, menimbang, mengklasifikasi, mencari hubungan dengan ruang dan waktu. Kedua, membuat hipotesisi atau prediksi. Ketiga, merencnakan penerapan kgiatan seperti kegiatan penelitian dan eksperimen (mengendalikan variabel). Keempat, menginterretasi kejadin-kejadian dalam kegiatan dan menganalisisnya. Kelima, menyusun kesimpulan dengan mendeskripsikan hasil atau memecahkan masalah yang ada. Keenam, mengomunikasikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Materi Ajar Fisika Kurikulum Merdeka