Dalam setiap proses pembelajaran
pasti akan dipengaruhi oleh lingkungan setempat atau disebut lingkungan
belajar. Baik disadari atau tidak lingkungan belajar kita sangat erat
hubungannya dengan ilmu fisika yang kita pelajari. Hal ini bisa dijelaskan dari
contoh-contoh berikut :
·
Energi
Semua makhluk hidup
khususnya manusia dalam proses pembelajaran pasti menggunakan energi. Kita
memperoleh energi dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Misalnya saja
ketika kita kekurangan energi , otak akan susah berfikir dan susah juga untuk
konsentrasi terahadap apa yang disampaikan guru/dosen. Sehingga energi akan mempengaruhi proses
pembelajaran.
·
Bunyi
Bunyi merupakan
salah satu gelombang mekanik. Bunyi dapat merambat dalam zat cair, padat maupun
gas. Bunyi dapat terdengar keras dan
terdengar lemah. Semu makhluk hidup (mausia dan hewan) dapat mendengar bunyi
karena adanya getaran yang merambat ke telinga. Getaran ini menyebabkan selaput
gendang telinga bergetar. Selanjutnya getaran itu diubah menjadi sinyal listrik
yang diteruskan ke otak melalui syaraf pendengaran. Dalam lingkungan belajar,
bila ada bunyi-bunyi yang tidak diinginkan muncul, itu akan mengganggu proses
belajar. Misalnya saja ketika proses pembelajaran sedang berlangsung ,
tiba-tiba meledaklah sebuah bom yang sangat dahsyat dan bunyinya yang sangat
menggelegar , sehingga semua proses pembelajaran pasti akan terganggu. Saat pembelajaran berlangsung gelombang bunyi (suara dosen / guru) merambat melalui
zat gas yaitu udara. Dalam pembelajaran di kelas terdapat juga efek Doppler,
misalnya saja ketika guru/dosen sedang menerangkan sambil berjalan, maka murid
yang didekati guru/dosen tadi akan mendengar suara yang lebih keras sedangkan
murid yang di jauhi akan mendengar suara yang lebih kecil. Sehingga
dianalogikan suara guru/dosen sebagai sumber bunyi, sedangkan murid sebagai
pengamat.
·
Cahaya
Selain merupakan
partikel , cahaya juga merupakan gelombang. Tanpa adanya cahaya proses
pembelajaran tidak bisa berlangsung. Sehingga dalam ruang kelas biasanya
menggunakan jendelaaa-jendela kaca , hal ini bertujuan agar pantulan sinar
matahari bisa masuk ke dalam ruang kelas. Sehingga kelas menjadi terang tanpa
adanya lampu. Namun ketika suasana mendung ataupun dirasa gelap lampu juga
perlu dinyalakan agar proses pembelajaran tetap berlangsung.
·
Suhu
Suhu yang ada di
sekitar lingkungan belajar biasanya berpengaruh , sehingga biasanya untuk
mengatasinya dengan menyalakn kipas angin , atau bisa juga yang secara alami
yaitu membuka jendela yang ada dalam ruangan tersebut. Dengan begitu angin akan
masuk ke ruangan sehingga suhu dalam ruangan tersebut akan turun atau
berkurang.
·
Adhesi
Adhesi merpakan
gaya tarik-menarik antara partikel-partikel
yang tidak sejenis. Adhesi merupakan salah satu sifat dari zat. Hal ini ada kaitannya dengan bolpoin yang
digunakan untuk menulis, ketika menulis
di kertas maka tinta akan melekat pada kertas . adhesi antara partikel-partikel
tinta dengan partikel-partikel kertas lebih besar daripada kohesi antara
partikel-partikel tinta sehingga ketika bolpoin digunakan untuk menulis
partikel-partikel tinta akan tarik menarik dengan partikel-partikel kertas. Sehingga kita bisa mencatat informasi yang
didapatkan ketika proses pembelajaran.
·
Kapasitor
Kapasitor merupakan
suatu peralatan yang dapat menyimpan muatan dan energi listrik. Dalam kehidupan
sehari-hari selalu membutuhkan listrik. Begitu juga ketika pembelajaran di
dalam kelas, karena telah diikuti oleh perkembangan zaman, kebanyakan
pembelajaran di kelas sudah menggunakan komputer, laptop ataupun media yang
lain. Dalam komputer atau laptop atau yang sejenisnya, memanfaatkan kapasitor.
Sebagai contoh, satu tipe keyboard komputer memiliki kapasitor-kapasitor pada
bagian dasar dari tombol-tombolnya. Tiapa tombol dihubungkan ke suatu keping
pertama kapasitor , keping yang diam pada dasar keyboard menampilkan
keping-keping kedua dari kapasitor. Ketika sebuah tombol ditekan, jarak pisah antara
keping atas (keping yang bergerak) dengan keping bawah (keping yang diam)
berubah dari kira-kira 5mm menjadi kira-kira 0,3 mm. Berkurangnya jarak pisah
antar keping menyebabkan kapasitas meningkat. Rangkaian-rangkaian elektronik
luar mengenal tiap tombol (key) berdasarkan perubahan kapasitasnya ketika di
tekan. Dengan demikian informasi yang di bawa oleh tombol yang di tekan akan
masuk ke dalam komputer. Sehingga secara tidak langsung pembelajaran di kelas
juga memanfaatkan kapasitor, meskipun tidak disadari.
·
Listrik
Di zaman sekarang
kita tidak bisa terlepas dari listrik. Listrik mempunyai dua muatan yaitu
muatan positif dan negatif. Muatan sejenis akan tolak menolak, seangkan muatan
yang berbeda akan saling tarik-menarik. Dalam pembelajaran di kelas, listrik di
manfaatkan untuk menghidupkan barang-barang elektronik yang digunakan dalam
pembelajaran misalnya saja komputer dan biasanya digunakan pula untuk menyalakn
lampu. Tidak hanya terbatas pada itu saja, kadang dalam situasi tertentu
terdapat pula speaker untuk memperkeras suara yag digunakan saat pembelajaran
berlangsung.
·
Penglihatan
Jika seorang murid mengalami gangguan penglihatan , misalnya
saja tidak bisa melihat benda yang ada di kejauhan maka murid tersebut
memerlukan alat bantu seperti kacamata atau soft lens. Dalam kasus ini murid
memiliki lensa mata yang terlalu cembung sehingga tidak bisa melihat
benda-benda jauh karena bayangan benda yang dibentuk jatuh di depan retina.
Sehingga agar bayangan jatuh di retina (agar bisa dilihat dengan jelas) maka
anak tersebut menggunakan kacamata yang berlensa cekung atau lensa negatif.
Dengan begitu murid dapat memahami apa yang diterangkan oleh gurunya ketika
dalam proses pembelajaran yang mengutamakan metode visual.
·
Waktu
Disetiap kegiatan
yang kita lakukan pasti kita akan memerlukan waktu yang digunakan untuk
mengerjakannya. Kita bisa mengukur waktu menggunakan stopwatch, tetapi bisa
juga menggunakan jam. Dengan begitu kita harus bisa melakukan pengukuran,
karena kita harus memperhitungkan berapa waktu yang diperlukan selama proses
pembelajaran, 1 jam pelajaran dengan 2 jam pelajaran tentunya waktu yang
perlukan pun akan berbeda.
Daftar Pustaka
Fendi dan Purwoko.
2009 . Physics for Senior High School
Year XII. Jakarta : Yudhistira.
Kanginan, Marthen.
2006 . Fisika untuk SMA Kelas XII.
Jakarta : Penerbit Erlangga.